STAI AT TAQWA SAMBUT HSN DENGAN “PESTA TABEK”

STAI At Taqwa Bondowoso menggelar puncak Hari Santri dengan menggelar “Santap Tabek” bersama. Puncak Hari Santri Nasional (HSN) tahun sedikit berbeda dengan HSN tahun sebelumnya. Pasalnya rangkaian memperingati HSN di Kampus yang telah mendeklarasikan sebagai Kampus Santri ini awali dengan berbagai event. Salah satunya yaitu Pekan Aswaja yang dikemas dengan berbagai lomba diantaranya Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI), Lomba Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) dan Lomba Musabaqah Da’i dan Da’iah. Ketiga lomba ini sangat kental dengan kebiasaan dan kehidupan yang ada di pesantren.

Pada acara Puncaknya yakni Hari Selasa, 22 Oktober 2019 Kampus Santri ini melakukan pesta bersama dengan beragam kegiatan yaitu Khataman Al Qur’an, kemudian dilanjutkan Sholawat bersama, Pembacaan Istighosah, serta pengumuman dan pemberian hadiah nominator lomba. Kemudian sebagai “Gong” acara santri ditutup dengan “Pesta Tabek” yang menjadi karakteristik santri di berbagai pesantren. “Pesta Tabek” ini diikuti oleh Civitas Akademika mulai Jajaran Pimpinan, Dosen, Karyawan dan semua Mahasiswa yang dilakukan di lingkungan kampus STAI At Taqwa Bondowoso.

Nasi Tabhek sendiri merupakan tradisi yang sangat erat dengan kehidupan santri, pasalnya setiap santri di pesantren yang dikirim oleh orang tuanya biasanya selalu dibawakan nasi “Tabek” yang dibungkus daun pisang, tentunya menu yang disajikan sederhana mulai sayur, ikan dan tidak ketinggalan sebagai menu wajib yaitu pecek terong dan sambel “bajak”. Demikian pula Pesta Tabek yang dilakukan juga mengikuti trend kehidupan santri tersebut. Karena menu “pecek terong” dan “sambel bajak” selalu menjadi menu andalan dan istimewa bagi parasantri. Namun tujuan yang diharapkan oleh panitia yaitu menumbuhkan sikap Panca Jiwa Pesantren yaitu Keikhlasan, Kesederhanaan, Kekeluargaan, Ukhuwah dan Tolong Menolong.

Ketua Panitia Bapak Agus Fawait, M.Pd.I yang sekaligus Wakil ketua III Bagian Kemahasiswaan menuturkan bahwa ide makan bareng nasi Tabek pada puncak perayaan Hari Santri ini berdasarkan pengalamannya menjadi santri di sebuah pesantren. Sehingga tercetuslah ide dan gagasan tersebut. Beliau juga menuturkan agenda HSN ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Besok Kamis tanggal 24 Oktober 2019 akan dilanjutkan dengan Dialog yang mengundang tokoh-tokoh Bondowoso baik jajaran MUSPIDA, Tokoh Agama dan Akademisi untuk mengkaji Resolusi Jihad yang menjadi inspirasi kuat lahirnya HSN di Indonesia.

Oleh Karena itu, STAI At Taqwa yang telah mendeklarasikan sebagai “KAMPUS SANTRI” terus berupaya mengokohkan diri sebagai PTAIS yang turut mengawal nilai-nilai kesantrian. Oleh karenanya jargon yang selalu di dengungkan yaitu “KAMPUS SANTRI, MERAWAT TRADISI DAN MENJAGA NKRI“. Karena memang spirit Kampus yang berada di bawah naungan Yayasan At Taqwa ini berupaya membangun Kampus dengan kultur dan nilai-nilai pesantren dalam rangka berkontribusi dalam membangun Nusa dan bangsa Indonesia.